TEMPO.CO, Pekanbaru - Sejumlah pedagang nasi ampera di Kota Pekanbaru mengaku mulai enggan menjual masakan dari ikan sarden kalengan karena terpengaruh isu mengandung cacing dalam produk makanan tersebut. "Biasanya saya jual sambal ikan sarden cabai, tetapi karena kini ada yang mengandung cacing terpaksa sementara tidak masak menu itu," kata Sinai pemilik kedai nasi ampera Jalan Durian Pekanbaru, Rabu, 21 Maret 2018.
Ada juga Bukde yang menjual nasi ampera di Jalan Sumatera dan mengaku tak lagi memasak ikan sarden sebagai menu dagangannya. Wanita berusia 50 tahun ini mengaku khawatir lauk yang biasa dimasaknya itu bakal tak laku menyusul pengumuman resmi oleh Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan setempat soal temuan cacing di sejumlah produk ikan sarden kalengan.
"Saya sebenarnya memasak ikan sarden merek Nara. Tetapi kalau isunya sudah menyebar, ada cacingnya, khawatir juga tidak ada yang beli. Jadi gak masak menu itu dulu, " ujar Bukde.
Baca: BPOM Lakukan Sampling Acak terhadap Produk Sarden Kalengan
Tak hanya pedagang, tapi ada ibu rumah tangga yang juga mulai enggan memasak ikan sarden kalengan. Avia, misalnya. Ibu rumah tangga di Jalan Fazar ini bercerita sering memasak ikan sarden sebagai menu keluarganya sebelum muncul isu cacing di dalam ikan sarden kalengan.
Namun setelah isu ini meluas secara viral, ditambah lagi ada pengumuman dari BPOM bahwa temuan cacing itu positif di dalam ikan sarden kalengan di 3 merek, Avia mengaku tak lagi mengolah produk tersebut. Walau merek yang dia gunakan sebenarnya bukan yang dinyatakan positif oleh badan itu, ia mengaku jadi tersugesti untuk tidak memasaknya. "Ngebayangin jadi geli. Maka gak usah masak sarden dulu sementara sampai hilang sugestinya," ujar Avia.
Sebelumnya diberitakan Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Kota Pekanbaru mengungkap hasil uji laboratorium bahwa ada tiga produk impor ikan sarden kaleng yang terbukti mengandung cacing yaitu merek IO, Farmer Jack, dan HOKI.
Kepala BBPOM Kota Pekanbaru, Muhammad Kashuri sebelumnya mengatakan kasus pertama mencuat di Kota Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir, dan kemudian menyusul kasus serupa di Kota Selatpanjang, Kabupaten Kepulauan Meranti. "Artinya, terkonfirmasi memang benar ada sejenis cacing, tapi bukan cacing pita seperti yang viral di media sosial. Jadi ada cacing Anisakis species," ucapnya.
Cacing Anisakis sp adalah parasit yang dapat menimbulkan masalah pada ikan hingga pada manusia. Sehingga bila dikonsumsi tanpa dimasak, atau dalam keadaan setengah masak, akan mengakibatkan penyakit. Kini pihaknya sudah melakukan penelusuran untuk menarik semua ikan sarden dalam kaleng dengan tiga merek tersebut di Riau.
ANTARA