JAKARTA, KOMPAS.com -Malaysia meluncurkan logopariwisata terbaru di acara Asean Tourism Forum, Chiang Mai, Thailand, Jumat (26/1/2018). Namun, sayang logo yang tampil sepaket dengan slogan 'Travel.Enjoy.Respect' tersebut justru dikritik keras dan menjadi bahan olokan netizen.
"Kami menampilkan Menara Kembar Petronas, orang utan, bekantan, dan penyu karena ini adalah simbol kami. Inilah yang orang asing ingin ketahui tentang Malaysia ketika mereka datang kemari," kata Menteri Pariwista Malaysia, Datuk Seri Nazri Aziz dilansir dari situs berita New Straits Times.
(Baca juga : Turis Muslim Dunia Lebih Senang ke Malaysia, Ini Kelemahan Indonesia)
Nazri juga menjelaskan jika orangutan, bekantan, dan penyu yang mengenakan kacamata hitam mencerminkan Malaysia sebagai negara tropis. Deretan pantai cantik dan konservasi alam disebutkan Nazri menjadi keunggulan Malaysia.
Salah satu netizen, Amir Rahim di Twitter memberi respon negatif terhadap logo pariwisata tersebut.
"Malaysia tidak dan tidak akan membela logo pariwisata buruk itu. Logo tersebut sungguh mengejek desainer grafis dan seniman yang dapat berkarya lebih baik," tulis Amir.
Ada pula netizen Jason Leong yang menulis, "Slogan jelek untuk Pariwisata. Travel Enjoy Respect? Logo sangat ketinggalan zaman. Hasil kerja seperti itu tidak sesuai dengan tujuan kelas dunia seperti Malaysia. Itu merendahkan dan memalukan kita PM @NajibRazak tolong perbaiki ini. Kita bisa melakukan dan pantas dapat yang lebih baik," tulis Leong.
Sampai dibuat petisi
Puncaknya ada petisi di situs Change.org, dibuat netizen agar logo tersebut diganti dengan desain baru.
"Kementerian pariwisata Malaysia meluncurkan logo terbaru untuk mengunjungi Malaysia 2020. Desainnya buruk, terlihat murah dan tidak mencerminkan negara, rakyat, dan sejarah. Rakyat tidak ditanya terlebih dahulu sebelumnya. Petisi ini untuk menghentikan Kementerian Pariwisata menggunakan desain tersebut," tulis keterangan petisi.
Sampai berita ini diturunkan ada 9.987 warga net yang menandatangani petisi tersebut. Tidak sedikit pula warga net yang mengirimkan desain karya mereka, sebagai ganti logo pariwisata Malaysia.
Meski banyak dikritik, Nazir mengatakan tidak akan mengganti logo tersebut. Ia percaya terhadap penilaian dari bagian desain kementerian yang menghasilkan logo tersebut.